Jumat, 23 Oktober 2009
BAHASA NASIONAL DAN BAHASA DAERAH
Bahasa Indonesia
Indonesia adalah sebuah negara multikultural, multietnis,
multiagama, dan multibahasa. Bahasa Indonesia disepakati
sebagai bahasa nasional yang berfungsi sebagai bahasa
persatuan di seluruh Indonesia. Bahasa Indonesia ditulis
dengan menggunakan abjad Romawi. Dengan demikian,
semua nama unsur rupabumi harus ditulis sesuai ejaan baku
dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah.
Abjad Romawi yang lazim digunakan dalam Bahasa
Indonesia adalah sebagai berikut :
Huruf Lafal Huruf Lafal Huruf Lafal
A a A J j jé S s és
B b Bé K k ka T t ét
C c Cé L l él U u u
D d Dé M m ém V v vé
E e É N n én W w wé
F f Éf O o o X x éks
G g Gé P p pé Y y yé
H h Ha Q q qi Z z zét
I i I R r ér
Bahasa Daerah
Bahasa lokal yang dimaksud dalam buku ini yaitu bahasa
daerah yang digunakan oleh penduduk setempat. Di
seluruh Indonesia terdapat 726 bahasa daerah.
Berdasarkan distribusi geografis di Jawa, Madura, dan Bali
terdapat 19 bahasa daerah, Sumatera terdapat 52 bahasa,
Nusatenggara 68 bahasa, Kalimantan 82 bahasa, Sulawesi
114 bahasa, Maluku 131 bahasa, dan Papua 265 bahasa.
Berdasarkan jumlah penuturnya terdapat 13 bahasa
daerah yang penuturnya di atas satu juta orang yaitu:
Bahasa Jawa (75.200.000 penutur), Sunda (27.000.000
penutur), Melayu (20.000.000 penutur), Madura
(13.694.000 penutur), Minang (6.500.000 penutur), Batak
(5.150.000 penutur), Bugis (4.000.000 penutur), Bali
(3.800.000 penutur), Aceh (3.000.000 penutur), Sasak
(2.100.000 penutur), Makassar (1.600.000 penutur),
Lampung (1.500.000 penutur), dan Rejang (1.000.000
penutur). Dengan demikian Pusat Bahasa hanya membuat
Pedoman Ejaan Bahasa Daerah bagi bahasa daerah
dominan tersebut.
Ejaan
Untuk pembakuan nama rupabumi diusahakan untuk
menggunakan ejaan yang berlaku yaitu ejaan bahasa
Indonesia yang tertuang dalam buku panduan Ejaan Yang
Disempurnakan (1978) atau ejaan bahasa daerah yang telah
dibakukan.
Persyaratan bahasa indonesia:
1. Sudut Pandang/cara bercerita/poin of view
Sudut pandang di dalam karya sastra, khususnya prosa (cerpen, novel, roman) adalah salah satu unsur sastra, yaitu unsur intrinsik. Sudah tahu kan unsure intrinsik dan ekstrinsik karya sastra? Kita jabarkan dulu berbagai macam sudut pandang tersebut:
a. orang ketiga pelaku utama
Coba lihat contoh berikut ini:
Kali ini lupus sedang sial. Semenjak tadi siang Lupus ditinggal Mami dan Lulu shoping sampai siang belum pulang. Tetapi tunggu, kesialan Lupus tak berlangsung lama ketika ada suara daun pintu di ketuk. Lupus yakin itu adalah Mami dan Lulu. Ia sudah membayangkan sate kambing yang pedas dengan gule yang nikmat. Tetapi
b. orang ketiga diluar cerita
Coba perhatikan paragraf berikut
Ari adalah perempuan tercantik bagiku. Ia adalah kepulanganku. Ia seperti rumah jiwa dan ragaku. Betapa tidak, segala kelelahan hidup dapat kusandarkan kepadanya. Ari adalah sosok perempuan ideal bagi diri ini.
Ide Pokok Paragraf:
Sudah tahukah bahwa dalam paragraf itu selalu dikembangkan dengan tiga cara (1) paragraf induktif, (2) paragraf deduktif, dan (3) paragraf deduktif-indutif, paragraf deduktif itu letak gagasan/ide pokoknya di awal, kalau induktif diakhir. Untuk mengingatnya, supaya tidak lupa, coba dilihat kata induktif, bahwa kata in berarti di dalam (bahasa Inggris in=di dalam). Nah, berarti kalau paragraf induktif berada di akhir atau di dalam.
Paragraf Pertama
Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional. Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku.
Paragraf Kedua
Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Itulah beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional
Paragraf Ketiga
Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional (UAN). Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Oleh karena itu, maka sebaiknya para guru memberitahukan tips belajar menjelang UAN.
Keterangan:
Paragraf pertama adalah deduktif
Paragraf kedua adalah induktif
Paragraf ketiga adalah deduktif-induktif
Dowload Soal2
"Download"
Langganan:
Postingan (Atom)